Pentingnya Ketekunan Dalam Hidup Kita
Pentingnya
ketekunan dalam hidup kita ~ Landasan firman Tuhan untuk tema
tersebut daimbil dari sruat rasul Paulus kepada umat Allah yang ada di kota
Roma, yaitu dalam Roma 5:1-5. Dalam Roma 5:3-4, rasul Paulus dalam dalam
pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis demikian: “...
Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa
kesengsaraan itu menimbulkan ketekuan, dan ketekuan menimbulkan tahan uji dan
tahan uji menimbulkan pengharapan”.
Kutipan firman Tuhan di
atas, memberikan tekanan penting bagi perjalanan kehidupan kita di dunia ini. Realitas
hidup yang kita alami dan jalani senantiasa dihadapkan dengan beragam masalah
yang kompleks. Ragam masalah yang kompleks itu dirangkum dalam satu kata yaitu
kesengsaraan.
Kesengsaraan itu acap kali
dipahami sebagai suatu hal yang negatif, nasib sial, kena tulah atau kutuk dan
juga dianggap sebagai akibat dari suatu dosa yang dilakukan. Konsep dan
pemahaman semacam itu sudah terbangun sejak lama, sehingga bagi sebagian orang
ada yang tidak bisa bertahan dan tidak sedikit yang mengakhiri hidupnya di
tangannya sendiri.
Rasul Paulus memahami betul
bahwa setiap orang Kristen atau pengikut Kristus akan mengalami penderitaan dan
masalah yang kompleks. Oleh karena itu, karakter dan sifat tekun atau ketekuan itu
harus ditumbuh-kembangkan dalam diri setiap umat-Nya.
Pertanyaan penting yang
perlu kita ajukan untuk direnungkan dan dijawab ialah: apa pentingnya ketekunan
dalam hidup kita? Berdasarkan kebenaran firman Tuhan, maka ada beberapa hal
yang membuat ketekunan itu penting bagi hidup kita, yaitu:
Satu,
menguatkan kita menanggung kesengsaraan.
Penulis kitab Mazmur dalam
Mazmur 34:20, berkatian dengan kesengsaraan umat Allah, menulis demikian: “Kemalangan orang benar banyak, tetapi
TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu”.
Dari kutipan firman Tuhan di
atas, kita bisa mengetahui bahwa orang benar bukan berati ia luput dari
kemalangan, penderitaan, kesengsaraan dan problematika kehidupan. Justru orang
benar itu mengalami banyak kemalangan. Tetapi kabar baiknya ialah bahwa Tuhan akan
melepaskan, meluputkan dan memampukannya menemukan jalan keluar.
Kita harus tekun dalam
setiap hal yang membebani kehidupan kita. Kita harus sabar sampai kita tiba ke
tujuan. Kita harus tabah dalam proses penderitaan dan kesengsaraan kita. Kesabaran
dan ketabahan kita dalam kemalangan akan menguatkan kita.
Dua,
menguatkan kita untuk lulus dalam ujian.
Ujian dalam perspektif
pendidikan betujuan untuj menentukan kelulusan dan juga kenaikan kelas bagi
setiap murid. Ujian dalam perspektif iman Kristen bertujuan untuk menaikan
level hidup beriman dan spiritualitas kita.
Oleh sebab itu, kita
dimotivasi supaya memandang kesengsaraan dalam perspektif rohani sehingga kita
tidak menjadi kecewa, marah, putus asa dan mencari pertolongan kepada yang
bukan Tuhan.
Rasul Paulus dalam suratnya yang
pertama kepada umat Allah yang ada di kota Korintus, menulis: “Pencobaan-pencobaan
yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan
manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan
keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya” – 1 Korintus 10:13.