Thursday, April 18, 2019

Arti Kepenuhan Roh Kudus

Arti kepenuhan Roh Kudus ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Kisah Para Rasul 2:4. Penulis kitab Kisah Para Rasul dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya”.


Kutipan firman Tuhan di atas, memberikan penegasan kepada kita bahwa setiap orang percaya kepada Tuhan Yesus pasti dipenuhi oleh Roh Kudus. Arti kepenuhan Roh Kudus di sini ialah bahwa setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus disertai oleh Tuhan. Inilah arti kepenuhan Roh Kudus dalam perspektif iman Kristen.

Arti kepenuhan Roh Kudus
Dalam perspektif iman Kristen, arti kepenuhan Roh Kudus mencakup dua fase atau tahap. Arti kepenuhan Roh Kudus dibagi ke dalam dua fase atau tahap disebabkan sifat dari kepenuhan Roh Kudus itu sendiri.


Satu, arti kepenuhan Roh Kudus secara temporal.
Arti kepenuhan Roh Kudus secara temporal di sini adalah sifatnya yang hanya sesaat atau seketika saja. Maksudnya di sini ialah Roh Kudus memenuhi kita hanya untuk menegaskan bahwa Allah ada bersama kita. Adanya Allah bersama kita ditandai dengan adanya manifestasi kuasa Allah.

Pada sisi lain, arti kepenuhan Roh Kudus secara temporal menunjuk kepada pemberian karunia-karunia Roh Kudus kepada setiap orang percaya. Pemberian karunia-karunai Roh Kudus bertujuan untuk membangun dan menumbuh-kembangkan iman jemaat dan juga sebagai tanda bagi orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus bahwa sesungguhnya Allah hadir di tengah-tengah mereka.

Arti kepenuhan Roh Kudus yang ditanda-buktikan dengan manifestasi kuasa Allah dan pemberian karunia-karunia Roh Kudus selalu mengarah kepada Allah dipermuliakan. Dalam konteks arti kepenuhan Roh Kudus secara temporal, maka di sini ada nampak karunia seperti karunia penglihatan, bahasa roh atau bahasa asing.

Arti kepenuhan Roh Kudus secara temporal terjadi sesuai dengan kebutuhan konteks. Seperti dalam kebaktian kebangunan rohani, dan kegiatan-kegiatan rohani lainnya di dalam komunitas tubuh Kristus. Arti kepenuhan Roh Kudus secara temporal ini bukanlah sesuatu yang rumit. Dikatakan demikian, karena Allah yang berotoritas bisa memberikan kepada setiap orang yang dikehendaki-Nya.

Dua, arti kepenuhan Roh Kudus secara permanen.
Arti kepenuhan Roh Kudus secara permanen ini diperoleh, dialami atau terjadi pada saat seseorang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Arti kepenuhan Roh Kudus secara permanen ini juga menegaskan bahwa Roh Kudus ada di dalam dan bersama setiap orang percaya sepanjang waktu hidupnya di dunia ini.

Peran Roh Kudus dalam kehidupan setiap orang percaya sifatnya permanen. Kepermanenan kepenuhan Roh Kudus ini dialami oleh setiap orang percaya dalam beragam situasi dan kondisi hidupnya. Selain itu, ada peranan setiap orang percaya untuk memelihara relasinya dengan Roh Kudus.

Pemeliharaan relasi dengan Roh Kudus ini bisa dilakukan melalui setia doa, komit dalam pembacaan firman Tuhan setiap hari, konsisten beribadah kepada Tuhan, dan taat melakukan firman Tuhan dalam hidupnya. Dengan demikian, arti kepenuhan Roh Kudus tersebut membawa setiap orang percaya kepada kepekaan dan ketajaman roh.

Arti kepenuhan Roh Kudus termanifestasi dalam kehidupan setiap orang percaya yang adanya buah-buah roh yang menguasai dan mengotrol serta memberkati dan menghadirkan nilai-nilai kerajaan Allah. Rasul Paulus menulis dalam Galatia 5:22-24: “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya”.

Hal ini akan melekat dalam diri seseorang dan tidak bisa lenyap sampai selamanya. Kalau karunia bisa bersifat sementara, tetapi buah bersifat permanen. Arti kepenuhan Roh Kudus secara permanen inilah yang harus diperjuangkan lebih dari kepenuhan Roh Kudus secara temporal. Karunia tidak bisa menjadi ciri kedewasaan rohani tetapi buah roh lah ciri kedewasaannya. Pada dasarnya dipenuhi Roh Kudus secara permanen sama dengan dipenuhi pikiran dan perasaan Allah yang terekspresikan melalui memperagakan buah-buah Roh melalui seluruh gerak hidup kita sehari-hari dan senantiasa berjalan didalam kasih dan kebenaran-Nya.

No comments:
Write komentar