Thursday, March 28, 2019

Cara Kerjasama Dengan Generasi Millennial

Cara kerjasama dengan generasi millennial ~ Generasi millennial sering dikenal dengan sebutan generasi Y. Disebut generasi Y karena ia lahir pada era setelah generasi X. Generasi Y lahir dalam rentang tahun 1980an sampai tahun 2000an. Generasi Y diperkirakan hidup pada rentang usia dua puluh tahun sampai tiga puluh tahun pertengahan.


Secara demografi, populasi generasi Y merupakan populasi terbesar kedua sebagai usia produktif dalam dunia kerja. Khusus di Indonesia sendiri populasinya diperkirakan jumlahnya ada pada kisaran empat puluh persen.

Sebagai generasi X, kita harus bisa bekerjasama dengan generasi millennial atau generasi Y. Hal ini penting agar produktifitas kerja kita semakin optimal. Untuk itu, maka di bawah ini akan disajikan beberapa hal yang bisa menolong kita untuk bekerjasama dengan generasi Y atau generasi millennial


1. Generasi Y butuh teladan dan arahan yang mantap guna mencapai target
Pada saat kita bekerjasama dengan generasi millennial, maka kita harus menjadi teladan bagi mereka dalam hal bekerja atau melayani. Generasi millennial membutuhkan figur yang bisa diteladani.

Lalu kita juga selain berperan sebagai teladan bagi generasi millennial, maka kita juga harus bisa memberikan arahan yang mantap dalam rangka mencapai target organisasi. Generasi millennial sangat membutuhkan arahan yang mantap dan jelas. Artinya ialah bahwa kita yang berpengalaman membantu mereka untuk tumbuh bersama dan bekerja bersama dalam meraih target yang kita tetapkan.

2. Generasi X harus bisa berkolaborasi dengan generasi Y
Kolaborasi artinya segala bentuk kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau sekelompok orang dalam bidang tertentu. Tujuan kolaborasi adalah untuk memaksimalkan sebuah proyek dengan cara menggabungkan beberapa orang yang kompeten dalam bidang tertentu di dalam proyek tersebut.

Kolaborasi generasi X dengan Generasi Y atau generasi millennial sangat penting dalam kerangka kerja organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Artinya generasi X membutuhkan generasi Y atau generasi millennial dan juga demikian sebaliknya. Ada saling interaksi yang produktif, ada pertukarang pengetahuan antara generasi X dengan generasi Y atau generasi millennial. Kolaborasi tersebut tentu akan berdampak positif bagi organisasi dan juga bagi kelangsungan hidup bersama generasi X dan generasi Y atau generasi millennial.

Pada sisi lain, kolaborasi tersebut juga akan mengoptimalkan sarana prasarana seperti alat, teknologi, program atau hal lain yang membuat kinerja lebih efektif, efisien dan produktif.

3. Sikap generasi X harsu positif terhadap generasi Y atau generasu millennial
Salah satu sikap positif yang harus ditunjukkan oleh generasi X kepada generasi Y atau generasi millennial adalah kaderisasi mereka untuk menjadi leader atau pemimpin. Menurut Kamus BesarBahasa Indonesia, kata “kaderisasi” berasal dari kata dasar “kader” yang memiliki makna yaitu: “orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting dalam sebuah organisasi”. Dengan demikian, kaderisasi adalah suatu proses dalam membentuk kader-kader baru dalam sebuah organisasi tersebut”.

Dalam proses kaderisasi, maka terbuka ruang yang luas bagi generasi Y atau generasi millennial untuk mengeksplor potensi yang dimiliki. Pada sisi lain melalui proses kaderisasi, generasi millennial bisa mengembangkan diri mereka secara maksimal. Misalnya melalui jalur training atau pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.

4. Generasi X harus bisa menciptakan suasan dan lingkungan kerja yang menyenangkan bagi generasi Y atau generasi millennial
Kita harus bisa meminimalkan mekanisme kerja dan pelayanan yang selalu hirarkis dan pola otoritas yang tidak perlu dalam rangka bekerja dan melayani bersama generasi millennial. Karena hal itu bisa saja menjadi penghambata dan pengganjal kerjasama antara generasi X dengan generasi Y atau generasi millennial.

5. Generasi X senantiasa mensuport dan memotivasi generasi Y
Memotivasi artinya ialah memberikan motivasi; menciptakan suasana yang subur untuk lahirnya motif. Di sinilah peran penting generasi X untuk memberi dukungan dan memotivasi generasi Y atau generasi millennial mempersembahkan yang terbaik bagi organisasi terlebih kepada Tuhan.

Memotivasi disini tidak hanya dipahami dengan menggunakan kata-kata, tetapi juga memberi tempat yang memadai kepada generasi Y atau generasi millenial untuk berkreasi dalam menuangkan gagasan cerdas dan cemerlang mereka dalam tugas yang diberikan. Hal ini akan berdampak positif bagi generasi Y atau generasi millennial yang memang mereka adalah generasi pekerja keras dan penuh optimisme sehingga mereka akan melakukannya dengan lebih baik pekerjaan yang dipercayakan kepada mereka.

Generasi Millennial punya segudang tips kerja cerdas untuk menyelesaikan pekerjaannya. Kehadirannya dalam organisasi merupakan grace Tuhan dan membawa energi dan konsep baru bagi organisasi. Kreativitas dan cara kerja yang berbeda justru menghasilkan metode kerja yang efektif dan efisien dalam mewujudkan target organisasi.

No comments:
Write komentar