Thursday, March 28, 2019

Pentingnya Ketekunan Dalam Hidup Kita

Pentingnya ketekunan dalam hidup kita ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut daimbil dari sruat rasul Paulus kepada umat Allah yang ada di kota Roma, yaitu dalam Roma 5:1-5. Dalam Roma 5:3-4, rasul Paulus dalam dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis demikian: “... Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekuan, dan ketekuan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan”.


Kutipan firman Tuhan di atas, memberikan tekanan penting bagi perjalanan kehidupan kita di dunia ini. Realitas hidup yang kita alami dan jalani senantiasa dihadapkan dengan beragam masalah yang kompleks. Ragam masalah yang kompleks itu dirangkum dalam satu kata yaitu kesengsaraan.

Kesengsaraan itu acap kali dipahami sebagai suatu hal yang negatif, nasib sial, kena tulah atau kutuk dan juga dianggap sebagai akibat dari suatu dosa yang dilakukan. Konsep dan pemahaman semacam itu sudah terbangun sejak lama, sehingga bagi sebagian orang ada yang tidak bisa bertahan dan tidak sedikit yang mengakhiri hidupnya di tangannya sendiri.


Rasul Paulus memahami betul bahwa setiap orang Kristen atau pengikut Kristus akan mengalami penderitaan dan masalah yang kompleks. Oleh karena itu, karakter dan sifat tekun atau ketekuan itu harus ditumbuh-kembangkan dalam diri setiap umat-Nya.

Pertanyaan penting yang perlu kita ajukan untuk direnungkan dan dijawab ialah: apa pentingnya ketekunan dalam hidup kita? Berdasarkan kebenaran firman Tuhan, maka ada beberapa hal yang membuat ketekunan itu penting bagi hidup kita, yaitu:

Satu, menguatkan kita menanggung kesengsaraan.
Penulis kitab Mazmur dalam Mazmur 34:20, berkatian dengan kesengsaraan umat Allah, menulis demikian: “Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu”.

Dari kutipan firman Tuhan di atas, kita bisa mengetahui bahwa orang benar bukan berati ia luput dari kemalangan, penderitaan, kesengsaraan dan problematika kehidupan. Justru orang benar itu mengalami banyak kemalangan. Tetapi kabar baiknya ialah bahwa Tuhan akan melepaskan, meluputkan dan memampukannya menemukan jalan keluar.

Kita harus tekun dalam setiap hal yang membebani kehidupan kita. Kita harus sabar sampai kita tiba ke tujuan. Kita harus tabah dalam proses penderitaan dan kesengsaraan kita. Kesabaran dan ketabahan kita dalam kemalangan akan menguatkan kita.

Dua, menguatkan kita untuk lulus dalam ujian.
Ujian dalam perspektif pendidikan betujuan untuj menentukan kelulusan dan juga kenaikan kelas bagi setiap murid. Ujian dalam perspektif iman Kristen bertujuan untuk menaikan level hidup beriman dan spiritualitas kita.

Oleh sebab itu, kita dimotivasi supaya memandang kesengsaraan dalam perspektif rohani sehingga kita tidak menjadi kecewa, marah, putus asa dan mencari pertolongan kepada yang bukan Tuhan.

Rasul Paulus dalam suratnya yang pertama kepada umat Allah yang ada di kota Korintus, menulis: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya” – 1 Korintus 10:13.

No comments:
Write komentar