Teknologi
Digital atau Kokain Digital ~ Kita berada pada era yang
sangat jauh berbeda dengan era sebelumnya. Dinamika kehidupan manusia berubah
secara drastis dan sangat cepat. Tingkat kompetisi yang begitu tinggi di semua
area hidup telah mendorong semua orang melakukan aktifitas yang sangat berbeda
dengan generasi sebelumnya.
Era digital dan generasi
millennial merupakan sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Era digital
dan generasi millennial saling mempengaruhi. Tinggal nantinya bagaimana
generasi millennial memanfaatkan digital bagi kelangsungan hidupnya.
Dalam bukunya yang disebut
Digital Cocaine, Brad Huddleston bertanya kepada pembaca apa perbedaan antara
setengah baris kokain dan satu jam bermain video game? Tidak ada, sejauh
menyangkut otak Anda. Brad ingin menegaskan bahwa antara kokain dan game
sama-sama berkontribusi untuk merusak kehidupan penggunanya.
Artinya bahwa kokain dan
game berkontribusi kuat terhadap perusakan otak manusia yang menggunakannya. Dengan
demikian, teknologi smartphone yang digadang-gadang membuat hidup pemakainya
lebih bernilai ternyata justru menjadi alat yang membuat hidup pemakainya
menjadi hancur.
Bagaimana dengan kebutuhan
Anda untuk selalu terlibat di ponsel Anda untuk peluang bisnis baru, lebih
banyak penjualan dari toko online Anda atau keterlibatan media sosial.
Terus-menerus memeriksa berapa banyak pengikut, suka ... Tech masalahnya,
benar!
Tapi bukan itu yang
diciptakan untuk kecanduan. Itu tidak dibuat untuk multitasking digital atau
untuk mengembangkan SMS atau kecanduan online. Itu diciptakan untuk menjadi
enabler dan meningkatkan kehidupan /atau dunia kerja. Untuk membuat bisnis
lebih mudah, lebih menguntungkan dan memiliki prospek masa depan yang lebih
baik.
Harus kita akui, bahwa
teknologi dengan perkembangannya yang pesat memberi pengaruh yang signifikan
terhadap akselerasi hidup kita. Artinya, teknologi itu sangat positif bagi
hidup manusia. Teknologi, ketika diimplementasikan dengan benar membantu dalam
kemampuannya untuk membuat bisnis Anda lebih mudah diakses, lebih hemat biaya,
menciptakan aliran proses yang lebih baik dan keunggulan kompetitif yang lebih
besar.
Teknologi dan pemanfaatannya
seharusnya membawa sebesar-besarnya keuntungan bagi hajat hidup penggunanya. Ketika
Anda mulai menggunakan teknologi dalam bisnis Anda sebagai enabler, bukan
kecanduan, Anda membuat yang berikut untuk audiens yang Anda pasarkan:
1.
Kebebasan memilih
2.
Transparansi
3.
Kepercayaan
4.
Dihargai
Teknologi dan
perkembangannya sejatinya bukan untuk membuat manusia kecanduan seperti pemakai
kokain yang sekeli menikmatinya akan terus-dan terus ingin memakainya lagi
hinga sampai kepada level kecanduan atau keterikatan kepada kokain itu.
Harus diakui bahwa ponsel dengan
segudang perkembangannya sangat positif. Ponsel dan sejumlah tools yang ada di
dalamnya dirancang atau didesain untuk menunjang aktifitas hidup pemakainya. Akan
tetapi, faktanya ternyata para penggunanya tidaklah bijaksana.
Ambil sebagai contoh, games
yang tersedia dan didownload ke dalam perangkat ponsel. Tujuannya untuk memberi
relaksasi dan hiburan bagi pemakai yang wajar. Namun, relaitanya para pemakai
justru menjadi kecanduan yang level kecanduan atau ketergantungannya melebihi
pemakai kokain.
Bahkan perangkat digital
memiliki potensi yang sangat nyata untuk menjadi kecanduan kimia jika
disalahgunakan. Pertanyaannya adalah: apakah Anda menggunakan teknologi atau
Anda menyalahgunakannya? Apakah ini menjadi enabler digital atau kokain
digital? Jadi apa yang kita lakukan tentang itu:
1.
Kurangi / hentikan multitasking digital
2.
Tetapkan aturan rapat - tidak ada perangkat
digital selama rapat
3.
Biarkan diri Anda berpikir dan menyendiri
4.
Hapus perangkat digital dari kamar tidur Anda
5.
Ciptakan down-time digital dengan memaksa
diri Anda untuk memutuskan sambungan dari dunia digital selama satu jam atau
lebih pada suatu waktu
6.
Inilah teknologi menjadi enabler, bukan
kecanduan!
No comments:
Write komentar