Menjaga generasi milenial ~ Generasi
milenial merupakan generasi yang nantinya akan mengambil alih kepemimpinan
dalam semua level dan kehidupan. Oleh karena itu sangat penting bagi semua
lembaga dan institusi baik lembaga maupun lembaga keagamaan untuk memelihara
dan menjaga generasi milenial ini.
Generasi mileniallah yang akan
meneruskan roda pemerintahan di masa depan. Generasi miliniallah yang akan
meneruskan pelayanan gereja. Generasi mileniallah yang akan memimpin lembaga
pemerintahan dan institusi keagamaan. Di tangan merekalah keberlangsungan hidup
dan organisasi di masa mendatang.
“Berdasarkan Deloitte’s 2016
Millennial Survey, dua dari tiga responden survei berharap dapat meninggalkan
posisinya sekarang pada tahun 2020 nanti sedangkan hanya 16% dari mereka
berpikir akan tetap tinggal selama 1 dekade mendatang. Survei ini dilakukan
terhadap hampir 7.700 generasi millennial dari 29 negara di dunia. Kurangnya
loyalitas dari generasi ini menunjukkan tantangan yang sebenarnya bagi
perusahaan untuk mempertahankan pekerjanya” – dikutip dari situs online.
Pertanyaan penting untuk
direnungkan dan dijawab ialah: “Bagaimana menjaga generasi milenial sehingga
mereka siap melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dan pelayanan di masa yang
akan datang?” Berdasarkan analisa, observasi dan pengamatan di dunia nyata dan
di dunia maya, maka ada beberapa hal penting yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Mendisain
struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan generasi millenial
Harus diakui bahwa generasi millennial tidak menyukai suatu pola yang cenderung kaku dan otoriter. Mereka juga tidak senang dengan struktur organisasi yang sifatnya hirarkis. Generasi millennial menyukai fleksibilitas, kebebasan dan keyakinan teguh yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
Harus diakui bahwa generasi millennial tidak menyukai suatu pola yang cenderung kaku dan otoriter. Mereka juga tidak senang dengan struktur organisasi yang sifatnya hirarkis. Generasi millennial menyukai fleksibilitas, kebebasan dan keyakinan teguh yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
Mereka memahami bahwa siapa
saja bisa menjadi pemimpin. Bagi mereka gelar tidaklah terlalu penting. Generasi
millennial sangat mengapresiasi hal-hal yang bersifat keterbukaan, kolaborasi
dan transparansi kepemimpinan dalam organisasi.
2. Memberi
ruang bagi generasi millennial dalam pengambilan keputusan
Secara psikologi, sesungguhnya generasi millennial sangat menghargai bila mereka dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Mengapa? Karena generasi millennial lebih mementingkan tujuan.
Secara psikologi, sesungguhnya generasi millennial sangat menghargai bila mereka dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Mengapa? Karena generasi millennial lebih mementingkan tujuan.
Oleh karena itu, organisasi,
institusi dan perusahaan sangat penting untuk menanyakan pandangan generasi
millennial dalam pengambilan keputusan bagi pengembangan organisasi, institusi
atau perusahaan ke depan. Khususnya dalam kaitannya dengan program-program yang
dicanangkan oleh organisasi.
3. Mengkaderkan
pemimpin yang tepat
Pemimpin harus melahirkan pemimpin baru. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, maka setiap pemimpin harus melakukan proses pengkaderan secara bijak. Identifikasi siapa yang diproyeksikan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan. Generasi millennial sangat berambisi untuk menjadi pemimpin. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mendapatkan pemimpin baru ialah dengan proses kaderisasi yang terencana dengan baik dan bijak.
Pemimpin harus melahirkan pemimpin baru. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, maka setiap pemimpin harus melakukan proses pengkaderan secara bijak. Identifikasi siapa yang diproyeksikan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan. Generasi millennial sangat berambisi untuk menjadi pemimpin. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mendapatkan pemimpin baru ialah dengan proses kaderisasi yang terencana dengan baik dan bijak.
4. Menyediakan
ruang bagi sebuah pelatihan yang menggembirakan
Untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan organisasi ke depan, maka organisasi harus menyediakan ruang pelatihan yang interaktif dan menggembirakan bagi generasi millennial. Dikutip dari media online dikatakan bahwa: “Survei yang dilakukan oleh Deloitte juga mengindikasikan bahwa lebih dari 70% generasi millennial mengatakan alasan mereka ingin meninggalkan posisinya 2 tahun ke depan adalah karena kurang adanya perkembangan dalam hal kepemimpinan”.
Untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan organisasi ke depan, maka organisasi harus menyediakan ruang pelatihan yang interaktif dan menggembirakan bagi generasi millennial. Dikutip dari media online dikatakan bahwa: “Survei yang dilakukan oleh Deloitte juga mengindikasikan bahwa lebih dari 70% generasi millennial mengatakan alasan mereka ingin meninggalkan posisinya 2 tahun ke depan adalah karena kurang adanya perkembangan dalam hal kepemimpinan”.
No comments:
Write komentar