Sunday, April 21, 2019

Mengingat Dan Mengenal Peristiwa Jumat Agung

Mengingat dan mengenal peristiwa jumat agung ~ Kalimat “jumat agung” dalam bahasa inggris menggunakan istilah “Good Friday”. Memang ada pro kontra penggunaan istilah good Friday. Ada yang berpendapat bahwa istilah dan penyebutan good Friday adalah kesalahan di dalam penulisan. Sebenarnya penulisan yang tepat ialah “God Friday”.


Ada pula yang berpendapat bahwa secara teori yang bisa dipertanggung jawabkan yaitu istilah Good itu berasal dari bahasa Inggris Kuno. Kata Good itu di artikan suci. Itu sebabnya kalimat “Good Friday” sebenarnya ialah Jumat Suci. 

Sedangkan di dalam tata ibadah Yunani, hari raya Good Friday memakai penyebutan He Hagia kai Megalē Paraskeuē. Kalimat “He Hagia kai Megale Paraskeue” diterjemahkan menjadi hari “Jumat Suci dan Agung”. Selanjutnya di dalam tata bahasa Jerman, berkaitan dengan Jumat Suci dan Agung memakai kata “Karfreitag” yang diartikan dengan “Jumat Sedih”.

Dalam kalender gerejawi, hari “Jumat Agung, Jumat Suci dan Jumat Sedih” diperingati sebagai suatu momen untuk umat Kristen di seluruh dunia mengenang peristiwa penyaliban dan kematian Yesus di atas kayu salib. Perayaan dalam hari “Jumat Agung, Jumat Suci, Jumat Sedih”,  dilakukan dalam nuansa psikologis kesedihan, khusuk dan merendahkan diri melalui doa dan puasa.


Alkitab sebagai sumber utama pengajaran iman Kristen tidak secara jelas mengungkapkan tentang hari kematian Yesus di atas kayu salib. Para penulis kitab suci, yaitu para nabi dan para rasul pun tidak mencatat hari kematian itu. Hanya kalau kita memperhatikan dalam Injil-injil sinoptik (Matius--Markus--Lukas) dan Yohanes memang ada petunjuknya.

Ada dua petunjuk penting berkaitan dengan peristiwa penyaliban dan kematian Yesus yang dicatat oleh para rasul yaitu: satu, ada hari persiapan dan dua, menjelang atau pra Sabat. Kedua peristiwa itu dicatat dalam Matius 27:62; Markus 15:42; Lukas 23:54; Yohanes 19:14.

Berdasarkan dua peristiwa penting tersebut di atas, maka perhitungan Sabat dimulai dari Jumat petang, pada waktu matahari masuk ke peraduannya atau tidak lagi bersinar. Artinya ialah bahwa ketika para rasul menulis “menjelang Sabat” (Yunani: prosabbaton--“hari sebelum Sabat”), maka bisa dipahami bahwa hari kematia Yesus terjadi pada Kamis petang atau Kamis sore hari (pra matahari masuk ke peraduannya atau setelah terbenamnya matahari) sampai pada hari Jumat di mana matahari belum terbenam.

Dalam Markus 15:25 dan Yohanes 19:14 diberi tambahan petunjuk, khususnya tentang waktu penyaliban Yesus. Markus menyebut “jam sembilan pagi” atau dalam teks Yunani: ēn de hōra tritē (pada jam ketiga), sementara Yohanes “kira-kira jam dua belas” atau dalam teks Yunani: hōra ēn hōs hektē (kira-kira jam keenam).

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hari kemati Yesus di atas kayu salib ialah hari Jumat. Dari situlah menjadi cikal bakal lahirnya perayaan hari Jumat Agung, Jumat Suci dan Jumat Sedih” di mana di hari itu semua umat Kristen di seluruh dunia memperingati kematian Yesus untuk menebus manusia dari dosa-dosanya.

Telah menjadi suatu pola bahwa Jumat Agung, Jumat Suci, Jumat Sedih sebagai perayaan minggu paskah. Artinya ialah bahwa Jumat Agung, Jumat Suci, Jumat Sedih dilakukan sebelum paskah atau minggu pra paskah.

Acuan penghitungan untuk hari paskah didasarkan pada kebiasaan atau tradisi lama yaitu tradisi Computus (istilah Latin yang berarti “penghitungan”). Hal itulah yang menjadi alasan kuat bahwa hari Paskah yaitu hari kebangkitan Yesus terjadi pada hari Minggu, yaitu pada waktu bulan purnama yang mengikuti musim vernal equinox atau spring equinox (baca ekuinoks artinya musim semi).

Equinox sendiri adalah fenomena alam dimana matahari melintasi garis khatulistiwa, sehingga lamanya siang dan malam di seluruh dunia menjadi sama, yaitu 12 jam. Dalam setahun terjadi dua kali equinox (vernal/ spring dan autumnal), dimana vernal equinox biasanya terjadi pada 21 Maret. Perayaan Jumat Agung diisi dengan perenungan-perenungan akan jalan sengsara (via dolorosa) Yesus Kristus, mulai dari Ia dihadapkan kepada Pilatus, hingga dimakamkan.

No comments:
Write komentar