Thursday, April 25, 2019

Dimampukan Untuk Memberitakan Injil

Dimampukan untuk memberitakan Injil ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari Kisah Para Rasul 1:8. Paulus menulis dalam suratnya kepada Timotius, demikian: “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran” – 2 Timotius 4:2


Dokter Lukas dalam Kisah Para Rasul 1:8, menulis: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”.

Apa tanggapan atau reaksi kita ketika membaca bagian ayat firman Tuhan tersebut?. Ada orang yang mengatakan: Firman Tuhan itu bukan untuk saya, tetapi untuk hamba Tuhan atau penginjil yang memang sudah dipersiapkan di sekolah teologia. Saya tidak pernah belajar teologia, jadi saya tidak bisa memberitakan Injil. Saya takut memberitakan Injil, karena saya ini orang biasa, awam jemaat kecil. Wouww, kalau ngrumpi saya jagonya, tetapi kalau memberitakan Injil, maaf saya ga berani.


Kalimat tanya: “Bagaimana Roh Kudus memampukan kita untuk memberitakan Injil?”.
Kalimat peralihan: Berdasarkan firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 1:8, maka ada beberapa hal yang dilakukan oleh Roh Kudus supaya kita bisa memberitakan Injil, yaitu:

1. Kita dimampukan untuk menjadi teman seperjalanan bagi sesama yang membutuhkan – Kisah Para Rasul 1:8: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”.

Siapakah sesama yang membutuhkan di “Yerusalem”, “Yudea”, “Samaria” dan “Ujung dunia itu”?
a. Mereka yang kecewa karena yang terjadi tidak seperti yang diharapkan – Lukas 24:13-35.
b. Mereka yang tertekan dan menderita karena kerasnya kehidupan – Lukas 10:25-37.

2. Kita dimampukan untuk menjadi “garam” dan “terang” bagi sesama yang ada di luar pagar – Matius 5:13-16. Siapakah sesama yang ada di luar pagar itu?

a. Mereka yang standar moralnya yang sangat rendah bahkan tidak ada sama sekali – Matius 5:13: “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang”.

b. Mereka yang tidak sadar bahwa dirinya orang berdosa – Matius 5:14-16: “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga”.

Menjadi pembawa damai bukan didasarkan pada kehebatan dan kekuatan manusiawi kita. Tetapi didasarkan pada Roh Kudus yang kuasa-Nya tanpa batas (unlimited) bagi kita. Rasul Paulus menulis: “Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu. Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus” – 1 Tesalonika 1:5-6

Karenanya, dalam kuasa Roh Kudus yang tidak terbatas itulah kita dimampukan untuk menjadi teman seperjalanan bagi sesama yang membutuhkan dan kita dimampukan untuk menjadi “garam” dan “terang” bagi sesama yang ada di luar pagar. Amin

No comments:
Write komentar