Dimampukan untuk memberitakan Injil ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari Kisah Para Rasul 1:8. Paulus menulis dalam suratnya kepada
Timotius, demikian: “Beritakanlah firman,
siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah,
tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran” – 2 Timotius
4:2.
Dokter
Lukas dalam Kisah Para Rasul 1:8, menulis: “Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi”.
Apa tanggapan atau reaksi kita ketika membaca bagian ayat
firman Tuhan tersebut?. Ada orang yang
mengatakan: Firman Tuhan itu bukan untuk
saya, tetapi untuk hamba Tuhan atau penginjil yang memang sudah dipersiapkan di
sekolah teologia. Saya tidak pernah belajar
teologia, jadi saya tidak bisa memberitakan Injil. Saya takut memberitakan
Injil, karena saya ini orang biasa, awam jemaat kecil. Wouww, kalau ngrumpi saya
jagonya, tetapi kalau memberitakan Injil, maaf saya ga berani.
Kalimat tanya: “Bagaimana
Roh Kudus memampukan kita untuk memberitakan Injil?”.
Kalimat
peralihan: Berdasarkan firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 1:8, maka ada
beberapa hal yang dilakukan oleh Roh Kudus supaya kita bisa memberitakan Injil,
yaitu:
1. Kita dimampukan untuk menjadi
teman seperjalanan bagi sesama yang
membutuhkan – Kisah Para Rasul 1:8: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau
Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan
di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”.
Siapakah sesama yang membutuhkan di “Yerusalem”, “Yudea”, “Samaria”
dan “Ujung dunia itu”?
a. Mereka yang kecewa karena yang terjadi tidak
seperti yang diharapkan – Lukas 24:13-35.
b. Mereka yang tertekan dan menderita karena
kerasnya kehidupan – Lukas 10:25-37.
2. Kita dimampukan untuk menjadi “garam” dan
“terang” bagi sesama yang ada di luar
pagar – Matius 5:13-16. Siapakah
sesama yang ada di luar pagar itu?
a. Mereka yang standar moralnya yang sangat
rendah bahkan tidak ada sama sekali – Matius 5:13: “Kamu adalah garam dunia. Jika
garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya
selain dibuang dan diinjak orang”.
b. Mereka yang tidak sadar bahwa dirinya orang
berdosa – Matius 5:14-16: “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas
gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi
semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di
depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu
yang di sorga”.
Menjadi pembawa damai bukan
didasarkan pada kehebatan dan kekuatan manusiawi kita. Tetapi didasarkan pada
Roh Kudus yang kuasa-Nya tanpa batas (unlimited) bagi kita. Rasul Paulus
menulis: “Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan
kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan Roh Kudus dan dengan suatu
kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu
oleh karena kamu. Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam
penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang
dikerjakan oleh Roh Kudus” – 1 Tesalonika 1:5-6.
Karenanya, dalam kuasa
Roh Kudus yang tidak terbatas itulah kita dimampukan untuk menjadi teman
seperjalanan bagi sesama yang membutuhkan dan kita dimampukan untuk menjadi
“garam” dan “terang” bagi sesama yang ada di luar pagar. Amin
No comments:
Write komentar