Mengenal
dan mengalami kuasa kebangkitan Kristus ~ Landasan firman Tuhan
untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang
ada di kota Filipi. Dalam Filipi 3:10-11, rasul Paulus dalam pimpinan,
tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis: “Yang kukehendaki
ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam
penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati”.
Semenjak ketidaktaatan dan kejatuhan
Adam dan Hawa ke dalam dosa, maka relasi mereka dengan Allah tidak harmonis,
putus dan terpisah. Bersamaan dengan itu, secara rohani Adam dan Hawa telah mati.
Dalam kondisi tersebut, kebutuhan manusia satu-satunya ialah pemulihan relasi
dengan Allah. Dan untuk bisa dipulihkan, maka perlu adanya seorang penebus yang
bisa mendamaikan Allah dengan manusia.
Kebutuhan tersebut
ditegaskan oleh rasul Paulus dalam suratnya demikian: “Semua manusia telah
berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” Rom 3:23. “Syukur kepada
Allah bahwa Dia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus
agar kita semua yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup
yang kekal” – Yohanes 3:16.
Pertanyaan penting yang
patut diajukan ialah: “Bagaimana supaya kita bisa mengenal dan mengalami kuasa
kebangkitan Kristus?” Berdasarkan catatan Alkitab, maka ada beberapa hal yang
perlu kita pahami, yaitu:
1.
Hidup yang menyatu dengan hidup Kristus
Rasul Paulus menulis: “Namun
aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang
hidup di dalam aku” – Galatia 2:20a. Di sini, rasul Paulus menegaskan bahwa
hidupnya sudah menyatu dengan hidup Kristus.
Yesus Kristuslah yang
menjadi tuan, penguasa yang berotoritas penuh dalam totalitas hidup rasul
Paulus. Segala kesukaan, cita-cita dan perjuangan hidupnya menyatu dengan
kesukaan, cita-cita dan perjuangan hidup Yesus Kristus.
Demikian jugalah dengan
kita. Setelah kita mengenal dan mengalami kuasa kebangkitan Yesus Kristus, maka
semua kesenangan, semua ego, semua kesombongan dan keangkuhan hidup
ditanggalkan. Yesus Kristus dan karakter-Nya yang menguasai hidup dan karya
kita.
2.
Hidup yang menghidupi karakter Kristus
Rasul Paulus menulis: “Hendaklah
kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
dalam Kristus Yesus” – Filipi 2:5. Di sini, rasul Paulus memotivasi kita supaya
dalam interaksi sosial atau relasi kita satu dengan yang lainnya menunjukkan
karakteristik hidup Yesus.
Karakter hidup Yesus ialah
penuh kasih, melayani dalam kerendahan hati, tidak menyimpan dendam, tidak
membalas jahat dengan jahat, berkorban bagi manusia dan memberikan nyawa-Nya
bagi keselamatan kita. Inilah teladan karakter yang ditinggalkan oleh Yesus
Kristus supaya kita mengikuti jejak-Nya.
Kalau kita hidup dan
menghidupi karakter Yesus Kristus dalam interaksi sosial atau relasi kita satu
dengan yang lainnya, maka kita pasti semangat menjalani hidup ini. Selain itu,
hidup kita akan menjadi kesaksian yang benar dan memberkati hidup sesama kita.
3. Hidup dalam kemenangan Kristus.
Rasul Paulus dengan tegas menulis:
“Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya” – 1 Korintus
15:27a. Kebangkitan Kristus membuktikan keilahian-Nya yang tidak dapat
dikalahkan oleh kematian. Selain itu, kebangkitan Kristus membuktikan kuasa dan
otoritas-Nya atas maut.
Rasul Paulus dengan tegas
berkaitan dengan kemenangan Kristus atas maut, menulis: “Dan sesudah yang dapat
binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang mati ini mengenakan yang
tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: Maut telah
ditelan dalam kemenangan” – 1 Korintus 15:54.
Kebangkitan Kristus memberi
jaminan kepada kita bahwa di dalam Kristus kita juga akan mengalami kemenangan
dari kematian. Kita juga akan dibangkitkan dalam kemuliaan kebangkitan Kristus.
No comments:
Write komentar