Thursday, April 4, 2019

Cara Merawat Pernikahan Kristen (Bag. 1)


Cara merawat pernikahan Kristen ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Efesus, yaitu Efesus 5:22-25. Pernikahan Kristen adalah pernikahan yang terjadi dan diselenggarakan oleh gereja yang mana mempelainya adalah pengikut Kristus. Pada sisi lain, pernikahan Kristen adalah suatu hubungan suami istri yang disahkan oleh pendeta berdasarkan ajaran dan nilai-nilai Kristiani.

Pernikahan dalam perspektif iman Kristen merupakan salah satu moment penting dan indah dalam fase hidup orang Kristen. Mengapa dikatakan demikian? Ada beberapa alasan yaitu: satu, pernikahan merupakan ide atau gagasan dan karya Allah sendiri bagi ciptaan-Nya; dua, pernikahan merupakan cara Allah mempersatukan dua individu yang berbeda gender atau jenis kelamin; tiga, melalui pernikahan lahirlah generasi ilahi.

Pernikahan Kristen adalah pernikahan yang harus selalu dirawat dan dipertahankan sampai maut yang memisahkan suami dari istri atau istri dari suami. Kemudian, pernikahan Kristen adalah pernikahan yang tidak mengijinkan perceraian terjadi. Dalam ajaran Kristen tidak ada tempat bagi terjadinya perceraian.


Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana caranya merawat pernikahan Kristen itu?” Berdasarkan firman Tuhan yang ditulis oleh rasul Paulus kepada jemaat Tuhan di Efesus, yaitu Efesus 5:22-25, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawat pernikahan Kristen, yaitu:

2. Suami harus mengasihi Isteri
“Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya,... Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri” – Efesus 5:25, 28.

Pernikahan Kristen adalah pernikahan yang dibangun di atas fondasi kasih Allah kepada umat-Nya. Kasih adalah identitas dari kekristenan yang harus hidup dan tercermin dalam totalitas pernikahan Krisnten. Pada sisi lain, pernikahan Kristen adalah pernikahan yang harus dipahami bahwa di dalamnya ada saling mengasihi. Dalam konteks firman Tuhan hari ini, suami harus mengasihi istrinya. Jadi, di sini suami mengasihi isteri harus dipahami sebagai gambaran suami mengasihi Tuhan.

Ada lima makna penting dari kata mengasihi:
Satu, kata mengasihi bermakna suami memahami bahwa istri sangat berharga.
Dua, kata mengasihi bermakna suami menerima secara total istrinya sebagai anugerah terindah dari Allah – Kejadian 2:23-24: “Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku ...sehingga keduanya menjadi satu daging”.
Tiga, kata mengasihi bermakna memperlakukan istri sama seperti suami memperlakukan dirinya – “Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri” – Efesus 5:28.
Empat, kata mengasihi bermakna suami merawat istrinya – “Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat” – Efesus 5:29.
Lima, kata mengasihi bermakna suami berkorban bagi istri. “Hai suami kasihihlah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” – Efesus 5:25.

Pernikahan Kristen adalah pernikahan yang di dalamnya ada pengorbanan yang sepenuh-penuhnya dari suami bagi istrinya. Ukuran atau standar pengorbanan suami bagi istri ialah sama seperti pengorbanan Kristus bagi jemaatnya. Pernikahan Kristen adalah pernikahan saling tunduk dan saling mengasihi antara suami istri. Di sinilah kunci sehatnya sebuah pernikahan.

Kelima makna rohani di balik kata mengasihi tersebut merupakan cara suami untuk merawat pernikahannya supaya tetap sehat, harmonis dan bahagia. John harus menyadari sepenuh-penuhnya bahwa Ivana merupakan anugerah terindah dari Tuhan bagimu, sehingga tetap mengasihinya selamanya.

No comments:
Write komentar