Hidup
dalam kesabaran ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Kolose,
yaitu Kolose 3:13. Rasul Paulus dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan
ilham Roh Kudus, menulis: “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan
ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap
yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah
demikian”.
Salah satu karakter Allah
ialah sabar. Raja Daud memberi kesaksian tentang Allah dengan menulis demikian:
“TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih
setia-Nya” – Mazmur 145:8. Dari firman Tuhan tersebut, kita menemukan bahwa: Satu,
Allah adalah sumber kesabaran. Ini menegaskan bahwa Allah kita adalah Allah
yang memiliki sifat dan karakter sabar. Dua, kesabaran Allah tidak berujung.
Ini menegaskan bahwa Allah yang adalah sumber kesabaran memiliki kesabaran yang
tanpa batas. Namun, sifat tersebut bukan berati kita sebagai umat-Nya hidup
dalam keinginan duniawi.
Kalimat tanya: “Mengapa kita
harus hidup dalam kesabaran?”
Kalimat peralihan:
Berdasarkan firman Tuhan dalam Kolose 3:13, maka ada beberapa alasan kuat yang
mengharuskan kita hidup dalam kesabaran, yaitu:
1.
Hidup dalam kesabaran: mengajak kita untuk
tidak menyerah pada konflik yang memahitkan – Yesaya 53:7: “Dia dianiaya,
tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak
domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan
orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya”. Matius 27:14:
“Tetapi Ia tidak menjawab suatu kata pun, sehingga wali negeri itu sangat heran”.
Kolose 3:13a: “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain,...”.
2.
Hidup dalam kesabaran: mengajak kita untuk
dengan sadar mau memaafkan dan mengampuni – Roma 12:12: “Bersukacitalah dalam
pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”.
3.
Hidup dalam kesabaran: mengajak kita untuk
membuktikan dan menyaksikan pengampunan Allah bagi kita – Kolose. 3:13b: “...dan
ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap
yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah
demikian”. Ibrani 6:12: “agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi
penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran menadapat bagian dalam apa
yang dijanjikan Allah”. Ibrani 10:36: “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya
sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu”.
Hidup dalam kesabaran, mengajak
kita untuk tidak menyerah kepada konflik yang memahitkan, tetapi kita
dimotivasi untuk bertekun dan bersikap positif dalam menggapai penyelesaian. Hidup
dalam kesabaran mengajak kita untuk membuktikan
dengan sadar mau memaafkan dan mengampuni (forgiveness), kita melepaskan diri
dari rasa amarah, benci, dan membalas dendam. Hidup dalam kesabaran mengajak
kita untuk membuktikan kedekatan relasi dengan Tuhan yang penuh kasih, dan
menjadi kesempatan mendemonstrasikan atau menyaksikan bahwa kita sudah
mengalami pengampunan Allah.
No comments:
Write komentar