Spiritualitas
kristiani ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambi dari
Injil Yohanes 14:1-14 dan Yohanes 17. Setelah kita membahas mengenai kesatuan
dalam PENGENALAN FIRMAN (Baca DI SINI)
dan kesatuan dalam KARYA FIRMAN (Baca DISINI). Hari ini kita sampai pada poin yang ketiga yaitu kesatuan dalam
KEMULIAAN FIRMAN.
Mari perhatikan doa Tuhan
Yesus berikut ini: “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri
dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Sebab segala
firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan
mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari
pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku
berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang
telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku
adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di
dalam mereka” – Yohanes 17:5, 8-10.
Yes, itulah doa dan
kerinduan Tuhan Yesus, agar kita bisa menyatu dengan DIA dalam Firman, Karya
dan Kemuliaan. Pertanyaannya sekarang adalah apa yang disebut sebagai
kemuliaan? Apakah kekayaan dan kejayaan? Bukan! Kemuliaan lebih dimaksudkan
pada nilai luhur dari satu ajaran dan perjuangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
mendefinisikan kemuliaan sebagai: hal (keadaan) mulia; keluhuran; keagungan;
kehormatan.
Ada 2 macam kemuliaan
menurut iman Kristen:
Satu, kemuliaan jalan salib. Tiga
kali Yesus menjelaskan kepada para muridNya bahwa Ia akan masuk Yerusalem,
ditolak, ditangkap, dianiaya, mati disalibkan dan bangkit pada gari yang
ketiga. Ia juga menjelaskan bahwa siapa yang mau mendapat kehormatan dan
kemuliaan harus mau menjadi hamba dan melayani – Matius 20:26-27.
“Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa
gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah
yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam
kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan
membalas setiap orang menurut perbuatannya” – Matius 16:24-27.
Dan ketika tiba saatnya
Yesus akan memasuki Yerusalem Dia menengadah ke langit dan berkata: “Bapa,
telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan
Engkau” – Yohanes 17:1. Ya, inilah jalan kemuliaan itu, jalan salib, jalan
ketaatan pada kehendak FIRMAN.
Jadi kemuliaan salib adalah
kemuliaan jalan kemuridan yang dimulai dari panggilan dan pengenalan yang benar
akan Firman, keterlibatan hidup yang total untuk menyatu dalam karya-karya
Firman; serta keberanian untuk mengosongkan diri di jalan salib bersama
dengan Sang Firman. Itulah sebabnya kita percaya bahwa tanpa salib tidak ada
kemuliaan. Sebab kesatuan Firman, Karya dan Kemuliaan itu satu paket – Yohanes 17:22.
Dua, kemuliaan sorgawi. Baru
setelah kita bersedia melewati jalan salib dan kematian didalam Firman dan
karya Firman, maka kemuliaan kekal yang disebut sebagai kemuliaan Sorgawi itu
akan menjadi bagian kita. Rasul Paulus mengatakan: “Ada tubuh sorgawi dan ada
tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh
duniawi” – 1 Korintus 15:40.
Kefaaan tubuh duniawi tidak
mungkin mendapat bagian dalam kemuliaan tubuh sorgawi kecuali oleh kasih dan
anugerah Tuhan Yesus Kristus yang telah taat di jalan salib, mati dan
dibangkitkan pada hari yang ketiga agar kita yang binasa dalam kefanaan boleh
dibangkitkan dalam kemuliaan – 1 Korintus 5:42-44.
“Karena itu syukur kepada
Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan (kemuliaan) oleh Yesus
Kristus, Tuhan kita. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah
teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,
bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” – 1 Korintus
15:57-58.
No comments:
Write komentar