Mengapa
perayaan paskah berubah-ubah tanggalnya ~ Jumat Agung dan Paskah secara
esensi masih ada di antara orang Kristen yang tidak mengetahui dan memahaminya secara
memadai sampai dengan saat ini. Hal ini ditandai dengan adanya penyebutan yang
tumpang tindih seperti mengatakan bahwa Jumat Agung itu sebagai hari Paskah. Pada
hal secara esensi Jumat Agung dan Paskah merupakan dua peristiwa akbar dalam
sejarah suci penyelamatan umat manusia yang berbeda.
Secara tradisi iman Kristen,
hari Jumat Agung adalah hari yang diakui dan diterima sebagai hari dimana Yesus
mati di atas kayu salib. Yesus melewati suatu proses pengadilan yang tidak adil
dalam pengadilan Mahkama Agama Yudaisme. Lalu Yesus juga menjalani suatu penyiksaan
dan penderitaan yang sangat sadis dan mengerikan yang dlakukan oleh para
prajurit kerajaan Romawi kala itu.
Dalam kondisi fisik yang
sangat amat menderita, Yesus diarak menuju bukit Golgota. Di bukit itulah Yesus
disalibkan dan menghebuskan nafas-Nya yang terakhir. Kita mengimani dan
mengamini bahwa peristiwa mati-Nya Yesus di atas kayu salib untuk menebus kita
dari dosa. Itulah sebabnya dalam tradisi iman Kristen mengakui dan menerima
hari Jumat itu sebagai hari Jumat Agung. Namun tidak semua hari Jumat itu
disebut agung.
Dalam perenungan dan
refleksi di hari Jumat Agung itu, sesungguhnya bagi kita bukanlah saat untuk
berdukacita, tetapi sebagai momen selebrasi sukacita penuh cinta. Artinya bahwa
Yesus mati karena Ia sangat mencintai dan mengasihi kita. Itulah pengorbanan
cinta kasih Yesus untuk menyelamatkan kita. Dialah Juruselamat kita yang Agung.
Cinta kasih Yesus sangat mendalam kepada kita.
Berdasarkan pada catatan
Kitab Suci bahwa sesudah Yesus mati dan dikebumikan, maka di hari ketiga yaitu
pada hari Minggu Yesus bangkit dari antara orang mati.
Yesus bangkit menegaskan
bahwa Ia adalah Allah yang berkuasa mengalahkan kematian. Inilah menjadi titik
tumpu dan titik awal menyebut kebangkitan Yesus sebagai hari Paskah yang
bertepatan dengan hari Minggu.
Makna atau arti Paskah
adalah hari kebangkitan atau Minggu Kebangkitan. Adapun tanggal yang pasti
mengenai peristiwa Jumat Agung tidak dicatat dalam alkitab, namun dari berbagai
data, penelitian serta perkiraan, peristiwa Jumat Agung diyakini terjadi pada
tahun 33 atau 34 Masehi. Hari Jumat Agung jatuh 2 hari sebelum Hari
Raya Paskah, yaitu hari peringatan kebangkitan Yesus (sesuai dengan alkitab Perjanjian
Baru, karena dalam Perjanjian Lama hari raya paskah dikaitkan dengan peringatan
pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir).
Hari Raya Paskah jatuh
pada hari Minggu yang pertama setelah bulan purnama paskah, yaitu bulan purnama
pada atau setelah tanggal 21 Maret setiap tahunnya. Perlu dipahami bahwa
tanggal untuk hari Paskah setiap tahun selalu berubah dan tidak sama.
Hal ini dikarenakan adanya perbedaan perhitungan penanggalan yang dilakukan
pihak Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Katolik Roma.
Gereja Ortodoks Timur
menggunakan tanggal 21 Maret menurut Kalender Julian, sedangkan Gereja Katolik
Roma menggunakan tanggal 21 Maret menurut Kalender Gregorian yang lebih modern
dan lebih luas pemakaiannya. Dengan demikian, bulan purnama Gereja Ortodoks
Timur biasanya jatuh 4-5 hari setelah bulan purnama Gereja Katolik Roma.
Karena itu, Paskah di Gereja
Katolik Roma dapat jatuh antara tanggal 22 Maret sampai 25 April, maka Jumat
Agung jatuh antara tanggal 19 Maret sampai 22 April. Di Gereja Ortodoks Timur,
Paskah jatuh antara 22 Maret sampai 25 April menurut kalender Julian (tapi
menurut kalender Gregorian berarti tanggal 4 April sampai 8 Mei) dan Jumat
Agung dapat jatuh antara 19 Maret dan 22 April (atau antara 1 April sampai 5
Mei menurut kalender Gregorian).
Sementara itu untuk Paskah
secara internasional, digunakan penanggalan secara Gregorian, penanggalan yang
lebih populer dibandingkan penanggalan Julian. Untuk memperhitungkan tanggal
perayaan Paskah, gereja Kristen menggunakan hari bulan purnama “gerejawi” baik
Julian maupun Gregorian tersebut, bukan bulan purnama astronomi.
Itulah sebabnya perayaan
Paskah bisa berbeda-beda tanggalnya, padahal Yesus bangkit di hanya dalam satu
hari tertentu. Hal ini hanya karena pengaturan gereja semata. Walaupun ada
perbedaan arti atau makna, Jumat Agung dan Paskah adalah momen terpenting
selain Natalan.
Bahkan dua peristiwa inilah
menjadi puncak dari kehadiran Yesus sebagai manusia di dunia karena
memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang
tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Setelah 40 hari hidup
bersama para murid-Nya, Yesus pun terangkat ke sorga. Lima puluh hari kemudian,
turunlah Roh Kudus di antara para murid Yesus (para Rasul), sebagaimana
dijanjikan Yesus kepada mereka.
Pada saat itulah para Rasul
Yesus itu mentahbiskan dan membaptis sekitar 3.000 orang menjadi pengikut
Yesus, yang disebut juga sebagai awal dari gereja mula-mula, yang kemudian
menyebar ke seluruh dunia.
No comments:
Write komentar