Mengerjakan
misi Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari
surat rasul Paulus kepada anak rohaninya yaitu Timotius. Dalam 2 Timotius 4:2,
rasul Paulus dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus,
menulis: “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya”.
Tuhan Yesus datang ke dunia
bukan hanya untuk menyelamatkan manusia dari dosa tapi Ia juga mengutus umat
tebusan-Nya untuk melanjutkan misi-Nya. Sebagai orang-orang yang telah
diselamatkan maka kita wajib untuk melaksanakan misi dari Tuhan ini.
Setiap orang percaya merupakan
misionarisnya Tuhan yang diutus ke dalam dunia oleh Tuhan Yesus (missio
Christi). Gereja mengutus setiao orang percaya (missio ekklesiae) untuk menjadi
alat memberitakan kabar baik kepada dunia yang membutuhkan.
Tugas memberitakan Injil
bukanlah perkara yang mudah, tapi tidak ada alasan bagi orang percaya untuk
mangkir dari tugas ini karena Tuhan telah menganugerahkan Roh Kudus untuk
memampukan kita melaksanakan Amanat Agung-Nya tersebut. Dalam kekuatan
dan kuasa Roh Kudus, setiap orang percaya pasti memberitakan Injil kepada orang
lain.
Kata “pergilah,
jadikanlah” – Matius 28:19 merupakan dua kata kerja perintah yang aktif,
artinya hal itu bukan lagi menjadi suatu opsi melainkan suatu keharusan yang
harus dikerjakan, karena keberadaan orang percaya adalah sebagai duta Kristus,
artinya kita mengemban suatu misi khusus dari Tuhan yaitu memberitakan
Injil.
Misi pemberitaan Injil
sangat penting untuk dilakukan oleh gereja Tuhan. Mengapa demikian? Karena tanpa
Injil manusia pasti binasa. Tanpa Yesus manusia akan kehilangan berkat di dunia
maupun di dunia yang akan datang. Injilah yang dibutuhkan oleh dunia ini. Dan Injil
itu sudah dipercayakan kepada semua orang percaya untuk dibagikan kepada mereka
yang belum memilikinya.
Kata Injil berasal
dari bahasa Yunani Evanggelion yang berarti berita baik atau good
news, karena Injil adalah “...kekuatan TUHAN/SURGA yang
menyelamatkan setiap orang yang percaya” – Roma 1:16. Setiap orang bisa
diselamatkan dari murka dan hukuman Allah di masa depan ialah melalui percaya
kepada Injil yaitu Tuhan Yesus. Karena itu misi pemberitaan perlu dikerjakan
secara serius dan sungguh-sungguh oleh setiap orang percaya.
Jangan pernah beranggapan
bahwa tugas memberitakan Injil itu semata-mata tugas seorang penginjil, pendeta
atau pelayan Tuhan tetapi Semua orang percaya tanpa terkecuali memiliki tugas yang
sama.
Jika kita menyadari bahwa
kita diselamatkan bukan karena perbuatan kita tetapi semata-mata karna kasih
karunia melalui penebusan Kristus, jika kita rindu menyenangkan hati Tuhan,
jika kita terbeban kepada jiwa-jiwa dan jika kita menyadari bahwa kita ini
dikasihi Tuhan dan dipilih sebagai anak-anak-Nya, maka kerajinan kita tidak
akan pernah kendor dan roh kita akan terus menyala-nyala untuk melayani Tuhan.
Hal penting yang harus
diperhatikan dalam mengerjakan Amanat Agung Tuhan adalah sikap hati dalam
melayani-Nya, kita harus melakukannya dengan hati yang tulus, bukan karena
terpaksa atau tendensi tertentu sebab firman Tuhan berkata bahwa, “Ada
orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula
yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. Mereka ini memberitakan Kristus
karena kasih, tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud
yang tidak ikhlas” – Filipi 1:15-17.
Oleh karena itu maju terus,
jangan menyerah, tetap kuat, jadilah berkat bagi sesama dan teruslah britakan
injil Kristus sebab kata Firman Tuhan bahwa “jika aku memberitakan Injil, aku
tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku”
– 1 Korintus 9:16.
No comments:
Write komentar