Bertumbuh dalam
pengampunan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Kejadian
50:15-21. Perjalanan
hidup Yusuf adalah sebuah perjalanan yang unik penuh dengan liku-liku dan
intrik yang sangat menarik untuk ditelaah dengan baik.
Dalam keluarga Yusuf adalah anak yang paling
disayang oleh ayahnya (Yakub), selalu diperlakukan istimewa oleh ayahnya, dan
mendapatkan apa saja yang diinginkannya.
Hal inilah yang membuat semua saudaranya membencinya kemudian bertindak
nekat memisahkan Yusuf dari ayahnya dengan menjualnya kepada orang Ismael.
Dalam teks pembacaan kita merupakan epilog
dari sebuah kisah drama antara Yusuf dan saudara-saudaranya yang patut untuk
direnungkan agar kita dapat bertumbuh dalam Pengampunan.
Mereka datang sendiri
dan sujud serta memohon belas kasihan Yusuf agar mereka diterima. Juga saudara-saudaranya
datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: “Kami datang untuk
menjadi budakmu” – Kejadian 50:18. Kalau hanya menangis
kemungkinan karena Yusuf mengingat mendiang ayahnya tapi dendam masih tetap
ada, oleh sebab itu saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya. Dari kedua siasat ini
menunjukkan bahwa saudara-saudara Yusuf menyadari kesalahan masa lalu dan harus
diselesaikan agar hidup dalam damai sejahtera.
Tiga,
Yusuf melepaskan pengampunan sepenuhnya
Pengampunan yang
diberikan Yusuf adalah pengampunan yang melampaui batas kemampuannya. Tetapi Yusuf berkata
kepada mereka: “Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah. Memang kamu telah
mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya
untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini,
yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Jadi janganlah takut,
aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga”. Demikianlah ia
menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya” –
Kejadian 50:19-21.
Penegasan Yusuf ini
menandakan bahwa dia melepaskan pengampunan sepenuhnya kepada
saudara-saudaranya. Yusuf menyadari bahwa tidak baik menyimpan kesalahan
saudara-saudaranya. Bahkan dia dapat melihat rancangan Allah yang besar dibalik
semua pengalaman pahit yang dia alami.
Yusuf bahkan memberikan jaminan hidup bagi mereka selama berada di
Mesir.
Dari tindakan Yusuf ini
kita dapat menarik pelajaran tentang melepaskan pengampunan yang sepenuhnya. Hanya orang yang dekat
dengan Allah yang diberi kuasa dan kekuatan untuk bisa mengampuni. Pengampunan adalah
sesuatu yang harus kita berikan, karena ada konsekuensinya, yaitu Bapa juga
tidak mengampuni kita.
Karena
jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni
kamu juga. (Mat 6:14 ITB) Roh kemuliaan turun atasnya dan memampukan Yusuf
untuk mengampuni saudara-saudaranya. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama
Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
(1Pe 4:14 ITB)
Jikalau kita mengampuni
maka kita akan mendapatkan saudara kita kembali. Kita tidak akan kehilangannya Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka
musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia. (Pro 16:7 ITB)
Marilah kita belajar
untuk terus bertumbuh dalam pengampunan. Jangan biarkan kedagingan menguasai
kita. Berilah dirimu dipimpin oleh Roh
Kudus sehingga diberi kemampuan untuk mengampuni satu dengan yang lainnya.
Tuhan Yesus
memberkati. Amin.
No comments:
Write komentar