Apa
kata alkitab tentang Tritunggal ~ Ajaran tritunggal mahakudus
merupakan suatu konsep ajaran yang sangat sukar untuk dimengerti atau dipahami
secara utuh. Secara umum ajaran tritunggal mahakudus bukanlah ajaran yang
gampang diajarkan dan dijelaskan kepada umat Kristen apalagi kepada umat yang
bukan Kristen.
Dikatakan demikian karena ajaran tritunggal mahakudus berfokus dan sentralnya ialah Pribadi Allah yang mahasempurna. Karena itulah sehingga ajaran tritunggal mahakudus memang tidak bisa diuraikan secara sempurna oleh logika manusia yang terbatas. Allah tritunggal itu mahasempurna, mahakuasa, mahamulia, mahabesar dan mahaagung. Inilah yang menyebabkan ajaran tritunggal mahakudus sangat sukar diuraikan oleh manusia yang berdosa.
Dalam catatan para nabi dalam Perjanjian Lama maupun dalam tulisan para rasul dalam Perjanjian Baru, kita menemukan bahwa konsep ajaran tritunggal mahakudus ini memang sangat unik dan menarik. Dijelaskan bahwa Bapa itu adalah Allah, Yesus adalah Allah, Roh Kudus adalah Allah.
Pada sisi lain, dalam
catatan para nabi dan para rasul menegaskan juga bahwa Allah itu esa atau hanya
ada satu Allah. Allah itu esa atau hanya ada satu Allah menegaskan tentang
monoteis. Allah yang monoteis tersebut menampak diri dalam tiga pribadi. Tiga
Pribadi inilah yang menjadi konsep dasar tentang ajaran tritunggal mahakudus.
Tiga Pribadi setara dan
sama-sama berelasi dan berkarya baik dalam penciptaan alam semesta maupun dalam
tindakan penyelamatan umat manusia berdosa dan dalam memberikan providensia
kepada segenap ciptaan-Nya. Inilah beberapa hal yang bisa kita pahami atau
mengerti tetapi tetap saja pemahaman dan pengertia kita sangat minim dan
terbatas.
Harus juga kita mengerti
bahwa konsep ajaran tritunggal mahakudus bukanlah ajaran yang salah atau konsep
yang tidak alkitabiah. Dikatakan demikian, karena ajaran tritunggal mahakudus
sangat nyata di dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjajian Baru.
Pada saat kita mempelajari konsep ajaran tritunggal mahakudus, kita harus ingat bahwa sesungguhnya tidak ada di dalam bagian-bagian Alkitab yang secara jelas menggunakan kata tritunggal atau trinitas. Penggunaan dan pemakaian kata tritunggal atau trinitas untuk memudahkan dalam menguraikan ketritunggalan Allah, yaitu Allah yang esa yang menyatakan diri dalam tiga Pribadi yang ada bersama-sama dalam kekekalan.
Yang perlu ditekankan di sini ialah bahwa ajaran tritunggal mahakudus bukan untuk mengatakan bahwa ada tiga Allah. Ajaran tritunggal mahakudus menunjuk kepada pemahaman bahwa Allah itu esa atau hanya ada satu Allah yang berfungsi dalam tiga Pribadi yaitu Bapa, Anak, Roh Kudus. Kita tidak salah menggunakan istilah tritunggal sekalipun istilah tersebut tidak muncul di dalam Alkitab.
Pada saat kita mempelajari konsep ajaran tritunggal mahakudus, kita harus ingat bahwa sesungguhnya tidak ada di dalam bagian-bagian Alkitab yang secara jelas menggunakan kata tritunggal atau trinitas. Penggunaan dan pemakaian kata tritunggal atau trinitas untuk memudahkan dalam menguraikan ketritunggalan Allah, yaitu Allah yang esa yang menyatakan diri dalam tiga Pribadi yang ada bersama-sama dalam kekekalan.
Yang perlu ditekankan di sini ialah bahwa ajaran tritunggal mahakudus bukan untuk mengatakan bahwa ada tiga Allah. Ajaran tritunggal mahakudus menunjuk kepada pemahaman bahwa Allah itu esa atau hanya ada satu Allah yang berfungsi dalam tiga Pribadi yaitu Bapa, Anak, Roh Kudus. Kita tidak salah menggunakan istilah tritunggal sekalipun istilah tersebut tidak muncul di dalam Alkitab.
konsep ajaran tritunggal mahakudus ada di dalam Alkitab. Berikut beberapa bagian ayat firman Tuhan yang membawa kita kepada diskusi berkaitan dengan ajaran tritunggal mahakudus.
1) Allah itu Esa: Ulangan 6:4; 1 Korintus 8:4; Galatia 3:20; 1 Timotius 2:5
2) Tritunggal terdiri dari tiga Pribadi: Kejadian 1:1; 1:26; 3:22; 11:7; Yesaya 6:8; 48:16; 61:1; Matius 3:16-17; Matius 28:19; 2 Korintus 13:14.
Untuk ayat-ayat dari Perjanjian Lama, pemahaman atas bahasa Ibrani sangatlah menolong. Dalam Kejadian 1:1, kata “Elohim” merupakan bentuk jamak. Dalam Kejadian 1:26; 3:22; 11:7 dan Yesaya 6:8, kata jamak “kita” yang digunakan.
Dalam bahasa Inggris hanya ada dua bentuk kata, tunggal dan jamak. Dalam bahasa Ibrani ada tiga macam bentuk kata: tunggal, dual dan jamak. Dalam bahasa Ibrani, bentuk dual digunakan untuk hal-hal yang berpasangan, seperti mata, telinga dan tangan.
No comments:
Write komentar